Thursday, February 20, 2014

FTM Vs WM

Pagi yang cerah ini, secerah hati ku yang sudah menghantarkan anak2 sekul ....
Ingin berbagai cerita disini, iya di sini blog kami-rumah maya kami -rumah kedua kami, lanjut ketopik yaaa ....
Ibu adalah pundasi dalam rumah tangga fundamentalnya dalam perkawinan, ternyata setelah menikah banyak sekali perubahan, dikiranya dulu nikah itu enak ...ada yang tanggung jawab ada yang merhatiin melebihi kedua orang tua. Ternyata setelah menikah itu tugas seorang ibu lebih banyak dan lebih asyik ya....

Dijaman sekarang ini kita sebagai wanita memang harus pintar, pandai serta cerdas dalam segala hal seperti contoh  ngurus anak2, ngurus suami, ngurus urusan rumah tangga, dan masih banyak lainnya.
Seorang wanita yang sudah menikah dia bebas memilih haknya untuk menjadi Ibu Rumah Tangga stand by di rumah sering disebut FTM/Full time Mother atau Ibu Bekerja disebut WM/Work Mom.
Mereka memilih dari salah satu tersebut dengan pilihan masing2 sesuai dengan keputusannya dan didasari oleh alasan tertentu.
Seperti saya ini dari sebelum menikah sampai saat ini masih tetep bekerja, jatuh bangun dalam menghadapi susahnya mencari asisten yang cocok dengan kita, menghadapi berbagai kendala keadaan rumah yang terjadi, dan masih banyak lagi.

Wanita yang sudah menikah dan tetep bekerja, berkariernya akan sedikit terbatas oleh waktu dan ruang karena seperti saya ini, stuck di satu tempat kerja aja yakni di deket rumah dengan berbagai gudang alasan ; hemat waktu antara rumah - kantor, bisa kontrol anak pas jam istirahat siang, bisa monitor tempat les/sekolah kebetulan sekolah anak2pun deket juga.
Pulang sekolah sayapun masih harus jadi gurunya alias mbelajari anak2 walaupun hanya mengerjakan PR aja, atau sesekali bahas pelajaran anak yang mereka tidak tahu yang tadi dipelajari di sekolahan (kurang paham). Ibu Bekerja meninggalkan rumah kurleb 9,5 jam untuk hitungan saya jika tidak dalam rangka dinas keluar kota. saya akan usahakan untuk memanej pekerjaan bisa di akses melalui telepon, email, jasa pengiriman, bank jadi tidak perlu harus ketemu client, terkecuali ada trouble tapi tidak sesering mungkin dinas luar.

Bangun pagi sebisa mungkin dan kudu bisa harus lebih awal, jam 3 pagi atau 3.30 agar bisa handle semua kerjaan diawali dengan sholat tahajud, baru mulai aktifitas dari mencuci, menyetrika, bikin menu makan/bekel sekolah, ngantar anak sekolah baru kita berangkat ngantor.Alasan saya untuk tetap bekerja diluar rumah suatu saat akan kami ceritakan (InsyALLOH) setelah anak saya bekerja.
Tips bagi saya jadi work mom, pinter2 memanej segala kegiatan entah di kantor atau di rumah, selalu berpikir positif biarpun orang berkata negatif ttg ibu bekerja diluar rumah ...niat kita keluar dari rumah ikhlas Lillahita'allah (Semata krn ALLOH SWT) untuk membantu suami, serta menciptakan keharmonisan rumah tangga terhadap anak dan suami.

Full time Mom, ibu bekerja di rumah, ngurus anak-anak, ngurus suami tercinta, ngurus segudang kerjaan rumah yang tidak ada habisnya, bisa terus memantau kegiatan anak tidak perlu risau dengan waktu dan lainnya, memanej sesuai keinginan sendiri. 
Bahwasannya semua ibu memang harus bekerja demi keluarga entah di luar rumah atau di rumah, kita bisa mandiri tanpa harus dan wajib melibatkan suami jika kita bisa kenapa harus merepotkan suami. 
Tergantung peran suami, pengertian , suka menolong jadi kita lebih ringan jika pemalas ya walahu'alam.

2 comments:

Keke Naima said...

apapun pilihan ibu, pasti ada alasannya :)

Ninik said...

terima kasik mak sdh berkunjung,heheheeee